INFO KESEHATAN - Tak hanya orang dewasa, bayi pun dapat mengalami kembung. Perut kembung yang terjadi pada bayi memang merupakan proses yang normal atau fisiologis. Ini bisa dijumpai pada hampir semua bayi. Tapi ada pula perut kembung yang diakibatkan oleh gangguan saluran pencernaan atau dikenal dengan istilah kolik infatil.
Apa penyebab perut kembung pada bayi?
Hingga kini, penyebab perut kembung pada bayi masih dalam perdebatan. Gangguan ini dapat terjadi akibat respon kontraksi usus yang disebabkan oleh alergi susu sapi, intoleransi laktosa dan produksi gas yang berlebihan atau overfeeding.
Kapan gangguan ini bisa terjadi?
Perut kembung yang disebabkan oleh gangguan saluran cerna atau kolik infatil biasanya terjadi pada sore atau malam hari. Biasanya ini terjadi pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, dan akan berangsur berkurang setelah usia 3 bulan. Sementara pada perut kembung karena proses fisiologis bisa terjadi kapan saja, tak hanya malam hari dan dapat berlangsung sampai anak berusia di atas 3 bulan. Hal ini tergantung pada pola asupan makan dan susu.
Apakah ini berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi ibu?
Tidak. Kualitas ASI tidak dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi ibu.
Apa saja gejala perut kembung?
- Bayi sering menangis dengan alasan tidak jelas
- Waktu timbulnya keluhan hampir selalu sama yaitu sore atau malam hari.
- Durasi tangisan bisa beberapa menit hingga 1 jam
- Saat menangis bayi terkesan menahan sakit sehingga ia akan terlihat mengepalkan tangan, mengangkat-angkat lengan dan lutut hingga ke perut.
- Aktivitas usus meningkat ditandai dengan kembung dan sering buang angin.
- Saat menyusu, bayi tampak gelisah, meski pelekatan sudah benar sehingga sering terlepas dan menangis lagi.
Bagaimana cara mencegah dan mengatasi perut kembung?
- Salah satu metode sederhana untuk menghilangkan masalah gas di perut bayi adalah dengan perlahan melipat kaki bayi dan menekan kaki yang terlipat di atas perut bayi. Tapi, lakukan langkah ini dengan berhati-hati, jangan sampai menyakiti bayi.
- Pijat perut bayi dengan tekanan lembut. Gerakan tangan Anda dalam bentuk lingkaran di perutnya akan memberikan sedikit tekanan untuk meningkatkan pencernaannya.
- Tidurkan bayi, lalu gerakkan kaki bayi seperti gerekkan mengayuh sepeda. Selain mencegah sembelit, cara ini juga dapat mengatasi perut bergas.
- Pastikan posisi bayi saat menyusu benar. Posisi kepala bayi sebaiknya berada lebih tinggi daripada perutnya. Umumnya bayi akan mengeluarkan gas (kentut) sebanyak 10-20 kali sepanjang hari. Ia juga sebaiknya bersendawa setelah minum ASI atau susu.
- Bila bayi mendapatkan ASI dari botol, pastikan tak ada gelembung udara di dalamnya. Hindari juga saat bayi mengisap botol kosong. Bila susu sudah habis, segera cabut dari mulutnya secara perlahan. Mengisap botol kosong dapat menyebabkan masalah gas pada perut bayi.
Source : 1health.id
0 komentar: