Peluang Usaha dan Panduan Budidaya Jamur Tiram Beromzet Puluhan Juta Per Bulan
Bisnis yang digeluti Andarwin, pemuda asal Palembang ini mungkin bisa menginspirasi kita untuk mulai sebuah usaha. Andarwin sangat jeli melihat peluang bisnis, yaitu budidaya jamur.Andarwin bercerita, awal mula bisnis ini dilakoninya karena permintaan jamur tiram yang tinggi. Kemauan keras dan sungguh-sungguh menjadi modal utama dalan membangun bisnis jamur tiramnya ini. Usaha yang digelutinya sejak tahun 2010 ini, kini mampu memberikan penghasilan tidak kurang dari Rp 15 juta setiap bulannya.
Andarwin mengakui menjalankan usahanya tidaklah mudah. Berbagai hambatan dia alami. Mulai dari permodalan, proses pembuatan jamur yang gagal hingga dagangan yang tidak laku.
"Saya sudah menekuni usaha budidaya jamur tiram sejak 2010, sampai sekarang bisa meraup pendapatan cukup lumayan mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya, di samping juga usaha pembibitan di pekarangan rumah di kawasan Kenten Laut Palembang," ujarnya
Menurut dia, saat ini para petani jamur di daerah tersebut masih minim sehingga budidaya jamur tiram masih sangat menjanjikan dengan keuntungan lumayan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Andarwin juga memiliki industri kreatif budidaya jamur tiram. Dia membocorkan cara budidaya jamur tiram yaitu menggunakan media serbuk sisa kayu dicampur dengan dedak atau kulit padi serta tepung jagung. Kemudian diaduk hingga merata selanjutnya disiram dengan air yang hanya tingkat keasaman sekitar 7,6 ph.
Selanjutnya, bubuk olahan yang telah dicampur dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian diikat dan dimasukkan ke dalam bak seperti oven untuk dipanggang kurang lebih 10 sampai 12 jam agar media akan digunakan memadat sebelum dimasukkan bibit.
Dia menjelaskan, setelah melalui pemanggangan baru media tersebut bisa dimasukkan bibit jamur di mana untuk satu botol bibit bisa digunakan menjadi 20 sampai 30 kantong media yang telah dipanggang sebelumnya.
Setelah itu media tersebut dimasukkan ke dalam ruang inkubasi untuk diendapkan kembali kurang lebih dua bulan sebelum kantong bibit jamur dibuka untuk tumbuh keluar tunas jamur serta menghasilkan jamur diinginkan.
Menurut Andarwin, omzet penjualan jamur tiram sudah mencapai 800 kilogram jamur, dengan pemasaran lokal dan sedang dalam proses masuk pasar modern. Sampai saat ini banyak juga konsumen membeli dalam bentuk media pembibitan (baglog) seharga Rp 5.000 yang setiap harinya terjual 300 sampai 400 baglog. Selanjutnya hasil budidaya jamur dijual dengan harga Rp 20.000 per kg, sebagian besar dipasarkan di kawasan pasar induk Jakabaring Palembang.
Sumber : Merdeka.com
Panduan Cara Budidaya Jamur Tiram
Modal awal yang di butuhkan untuk memulai usaha ini cukup murah dan semuanya bisa di lakukan secara bertahap, sehingga cocok sekali bagi anda yang mencari usaha rumahan modal kecil menjanjikan. Memang, apabila di total, semua modal yang di butuhkan cukup besar, namun karena dapat di biayai secara bertahap membuat biaya terasa ringan terlebih apabila kita sudah mendapatkan hasil dari penjualan jamur tiram.
Jamur tiram merupakan jamur yang memiliki warna putih dengan ciri khas tajuk jamur seperti kulit tiram. Jamur tiram dahulu mudah di dapatkan di hutan, ladang atau perkebunan karena jamur ini tumbuh pada batang kayu, terutama batang kayu yang sudah lapuk. Sering juga orang menamai jamur tiram dengan jamur kayu karena tumbuh pada batang kayu.
Nah, bagi anda yang tertarik dengan usaha budidaya jamur tiram ini sebaiknya membaca beberapa ulasan penting di bawah ini agar anda mengerti apa saja yang di butuhkan untuk memulai dan menjalankan usaha jamur tiram.
Cara Budidaya Jamur Tiram Yang Benar
1. Menyiapkan Kumbung
Kumbung adalah rumah/tempat budidaya jamur. Disinilah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur tiram mulai dari kecil hingga besar. Kumbung atau rumah baglog berbetuk seperti bangunan yang di dalamnya terdapat rak-rak untuk meletakkan baglog. Kumbung harus memiliki kemampuan menjaga kelembaban udara dan suhu agar jamur bisa tumbuh dengan sempurna.
Dan ini dia beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam membuat dan menyiapkan kumbung yang benar :
1. Kumbung di buat dari kayu dan bambu, dinding di buat dari gedek atau papan. Untuk atapnya bisa menggunakan genteng, jangan menggunakan seng, asbes atau atap lainnya yang bisa mendatangkan panas. Untuk lantai kumbung, usahakan jangan di plester agar air mudah meresap ke dalam tanah, namun jika di plester usahakan memiliki tingkat kemiringan yang cukup agar air bisa mengalir.
2. Di dalam kumbung harus di lengkapi rak berupa kisi-kisi yag di susun bertingkat dan sejajar. Rak ini berfungsi untuk menyusun baglog (media jamur). Untuk rangka rak, bisa di buat dari kayu atau bambu. Antara rak harus tersedia lorong sekitar 40 cm untuk mempermudah perawatan jamur.
3. Rak bisa di buat 2-3 tingkat, rak memiliki lebar sekitar 40 cm dengan panjang setiap ruas rak 1 meter. Dengan ini, setiap rak bisa menampung sekitar 70-80 baglog. Keperluan rak bisa di sesuaikan dengan jumlah baglog dan jamur yang ingin di budidayakan.
2. Menyiapkan Baglog
Baglog adalah media tanam bagi jamur tiram, disinilah jamur tiram akan tumbuh. Baglog biasanya terbuat dari serbuk gergaji yang di bungkus dengan plastik berbetuk silinder. Pada salah satu ujungnya di beri lubang dimana lubang ini sebagai tempat jamur menyembul keluar.
Baglog bisa kita buat sendiri, namun apabila kita masih pemula sebaiknya kita membeli baglog dari pihak lain, hal ini di karenakan membuat baglog butuh pengalaman yang cukup. Harga baglog cukup terjangkau, baglog dengan ukuran 1 kg di jual dengan harga sekitar 2000-3000 rupiah saja.
3. Perawatan Jamur Tiram
Berikut ini beberapa cara perawatan jamur tiram yang harus anda lakukan agar jamur tiram tumbuh dengan sempurna :
1. Sebelum baglog disusun pada rak, buka terlebih dahulu kertas dan cincin penutup baglog. Lalu diamkan selama 5 hari, apabila lantai terbuat dari tanah maka lakukan penyiraman pada tanah untuk menambah kelembaban.
2. Potong ujung baglog agar ruang pertumbuhan jamur lebih lebar. Setelah itu diamkan selama 3 hari, selama itu jangan menyiram baglog, cukup siram lantai saja.
3. Penyiraman menggunakan sprayer dengan siraman membentuk kabut, semakin aliran siraman berkabut maka hasilnya semakin baik. Jangan menyiram dengan tetesan air dan lakukanlah penyiraman 2-3 kali dalam sehari tergantung kelembaban dan suhu yang ada di dalam kumbung. Usahakan kumbung memiliki suhu antara 16-24 'C.
4. Panen Jamur Tiram
Ini lah saat-saat yang di tunggu oleh petani jamur tiram yaitu panen jamur tiram, ini dia beberapa hal yang harus di perhatikan :
1. Apabila permukaan baglog telah di tumbuhi miselium (bakal jamur), biasanya sekitar 1-2 minggu setelah tutup baglog di buka akan tumbuh jamur dan sudah siap di panen. Setiap baglog jamur bisa di panen sekitar 5 hingga 8 kali apabila perawatanya benar. Baglog dengan berat 1 kg bisa menghasilkan jamur tiram seberat 0.7-0.8 kg, setelah itu buang baglog atau jadikan bahan kompos.
2. Panen jamur tiram di lakukan pada jamur yang mekar dengan ukuran yang besar. Lebih tepatnya ketika ujung jamur tiram terlihat meruncing dengan catatan tudungnya belum pecah dan warnanya masih putih bersih.
3. Jangan telat dalam memanen jamur tiram, telah setengah hari saja akan membuat warna jamur menjadi agak kuning dan tudungnya pecah, apabila seperti ini maka jamur akan cepat layu.
4. Jarak panen jamur tiram, dari panen pertama ke panen selanjutnya sekitar 2 hingga 3 minggu.
Itulah beberapa hal yang harus anda lakukan apabila anda ingin memulai usaha jamur tiram, memang terlihats sulit karena banyak tahap yang harus di lalui, namun anda harus tahu apabila prospek usaha jamur tiram ini sangat-sangat menjanjikan.
Sumber : http://seribupeluang.blogspot.com/2015/04/peluang-usaha-budidaya-jamur-tiram.html
0 komentar: